Selasa, 26 Mei 2020

robyrefresh.blogspot.com ☺Halo sahabat berbagi, Selamat datang kembali pada blog sederhana robyrefresh.blogspot.com, media berbagi berbagai informasi.

Kali ini saya akan berbagi sebuah permainan mencari kata (word search) yang dikaitkan dengan pembelajaran bahasa Indonesia kelas 6.
Permainan ini saya manfaatkan untuk mengajar di kelas saya, namun jika sahabat juga ingin memainkannya, berikut cara bermainnya: 

Petunjuk pengerjaan lembar kerja Word Search (Cari Kata):
  1. Lihat/bacalah daftar kata yang tersedia/harus dicari
  2. Carilah satu persatu kata-kata tersebut di dalam lembar pencarian kata
  3. Kata yang sudah ditemukan sentuh seluruh hurufnya dengan jari/kursor mouse (drag) untuk menandai
  4. Jika seluruh kata sudah ditemukan, akan muncul hasil score/nilai kalian
  5. Isi kolom score/nilai tersebut dengan nama kalian, lalu klik Submit
  6. Setelah klik Submit akan muncul sertifikat kalian
  7. Kemudian screenshot (tangkap layar) atau foto sertifikat tersebut
  8. Lalu kirimkan hasil screenshot/foto tersebut kepada guru kalian lewat Google Classroom, WA, dan lain-lain sebagai bukti kalian telah mengerjakan lembar kerja Word Search/Cari Kata di atas 
Selamat mencoba❤

Senin, 22 Februari 2016

PENOMORAN OTOMATIS DI MICROSOFT EXCEL

Menjalankan tugas sebagai seorang pengajar memang tidak lepas dari proses penilaian.  Data nilai-nilai siswa kita kumpulkan dalam daftar nilai. Kegiatan pengumpulan nilai cukup melelahkan apabila kita memiliki siswa yang banyak.
Seiring kemajuan teknologi, maka seorang pengajar juga diharapkan memanfaatkannya guna memudahkan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan tugas pokok pengajar. Dalam pengolahan nilai ini, guru biasanya dibantu dengan program Microsoft Excel. Pengolahan nilai sangat efisien menggunakan program ini.
Dengan seringnya melakukan pengolahan nilai maka diperlukan format daftar nilai yang dapat mengakomodasi jumlah siswa yang beragam, sehingga format tersebut dapat digunakan oleh siapa saja yang memerlukan.
Hal inilah yang saya coba realisasikan sehingga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan kerja saya.  Salah satu hal yang mengganjal bagi saya dalam mengotomatisasi format ini adalah pada bagian penomoran. Misalnya format di bawah ini!

Pada penomoran di atas, nomor saya buatkan sesuai dengan jumlah baris, yang mana tergantung dengan jumlah siswa. Namun dengan cara ini, misalnya jumlah siswanya kurang dari 10, maka kolom nomor tetap terisi sampai dengan 10, karena saya sudah isi dari awal. Dalam penghitungan nilai, sebenarnya tidak menjadi masalah. Namun dari segi estetika saya lihat kurang baik. Sehingga saya ingin menyempurnakannya yaitu bila baris nama terisi maka nomornya akan otomatis terisi.
Hal ini menjadi masalah bagi saya karena pengetahuan saya tentang Microsoft Excel hanya sebatas “cukup”. Oleh karena itu saya mencoba berburu mencari pemecahan masalah ini dari buku tutorial yang dijual di toko buku. Walaupun sebenarnya buku itu tidak saya beli, cuma saya liat-liat guna mendapatkan pemecahan masalah itu. Namun ternyata tidak saya temukan, sehingga pada akhirnya saya manfaatkan Si “Mbah Google” untuk membantu saya. Setelah beberapa waktu akhirnya saya menemukan pemecahan masalahnya.
Kolom nomornya diisi dengan rumus seperti gambar di bawah ini!

Untuk baris pertama akan diisi nomor untuk anak yang pertama yaitu di cell A12. Pada cell A12, kita isi formula sebagai berikut =IF(B12<>"";COUNTA($B$12:B12);"").  Makna formula di samping adalah jika (if) kolom B12 (kolom nama baris pertama) terisi, maka isilah cell A12 dengan jumlah cell yang telah terisi dari B12 sampai dengan B12.  Cell B12 saya kunci ($B$12) untuk memudahkan meng-copy formula itu ke bawah. Meng-copy formula dengan cara klik cell yang berisi formula yang akan di-copy, letakkan kursor di pojok kanan bawah cell tersebut hingga kursor berubah menjadi tanda tambah (+), klik tanda tambah kemudian drag (klik tombol kiri mouse sambil digeser) sampai dengan cell yang kita inginkan berisi nomor otomatis. Sebagai contoh misalnya pada cell A17 akan terisi formula =IF(B17<>"";COUNTA($B$12:B17);"").
Hasilnya: apabila cell B12 saya isi dengan nama siswa maka cell A12 secara otomatis akan terisi 1, selanjutnya bila cell B13 saya isi dengan nama siswa maka cell A13 secara otomatis akan terisi 1, dan demikian seterusnya. Namun jika baris B14 saya kosongkan, maka A14 juga akan kosong.
                 Demikianlah sedikit hal yang dapat saya bagikan, semoga berguna bagi kita semua. 

Salam sukses!

MENGGABUNGKAN CONTENT (ISI CELL) DI MICROSOFT EXCEL

“Pengalaman adalah guru yang paling berharga”. Peribahasa ini saya yakin benar. Ketika menemui sebuah masalah kita dituntut untuk bisa memecahkannya. Bila anda berhasil memecahkannya maka bertambah pengalaman anda dan itu adalah ilmu bagi anda.
Situasi yang saya alami ini mungkin cocok dengan uraian saya di atas. Saya ditugaskan membuat daftar peserta ujian lengkap dengan biodata siswa masing-masing.  Saya membuat daftar tersebut menggunakan program microsoft excel. Untuk memudahkan pengaturan, tiap data saya pisahkan dalam kolom berbeda dengan tujuan untuk memudahkan mengolah nantinya bila diperlukan seperti men-sorting, mem-filter, dan pengolahan data lain yang saya mungkin butuhkan di kemudian hari. Pemisahan kolom ini juga saya lakukan pada data tempat lahir dan tanggal lahir siswa.
Namun hal ini menjadi masalah ketika saya diminta untuk membuat data siswa yang tempat dan tanggal lahirnya digabung seperti format yang biasa kita buat saat mengisi formulir.  Data yang saya buat dalam format microsoft excel telah terisi semua dan kurang efisien kalau saya harus menambahkan 1 kolom yang merupakan gabungan tempat dan tanggal lahir dengan cara mengetik/meng-entry data gabungan secara manual.
Saya coba untuk mencari pemecahan masalah ini dengan googling, dan akhirnya saya temukan pemecahan masalah tersebut. Jadi kita cukup tambahkan 1 kolom yang nantinya akan terisi tempat dan tanggal lahir siswa (gabung) secara otomatis dengan memanfaatkan formula yang ada di microsoft excel tanpa mengetikkan data secara manual kembali.  Akhirnya saya coba terapkan cara tersebut pada data saya.  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut!



Format formula yang diisikan dalam setiap cell pada kolom “tempat, tanggal lahir” yaitu =E3&”, “&F3. Konsep dasar formula tersebut yaitu:
  • tanda sama dengan (=) yang menunjukkan kita menggunakan/mengisi formula;
  • diikuti dengan alamat cell yang akan digabung dalam contoh di atas adalah cell E3 yaitu tempat lahir siswa nomor urut 1;
  • diikuti dengan tanda &”
  • diikuti dengan tanda koma (,) karena saya ingin memisahkan tempat dan tanggal lahir siswa dengan tanda koma;
  • diikuti dengan spasi, hal ini dilakukan untuk memberi jarak 1 spasi antara tanda koma dan tanggal lahir nantinya; 
  • diikuti dengan tanda ”&;
  • diikuti dengan alamat cell yang akan digabung dalam contoh di atas adalah cell F3 yaitu tanggal lahir siswa nomor urut 1;
  • tekan enter;
  • untuk mengisi cell selanjutnya dengan cara meng-copypaste formula pada cell yang telah terisi formula ke cell-cell di bawahnya.
Akhirnya masalah ini tepecahkan juga sehingga penggunaan komputer dalam hal ini microsoft excel sebagai program data base yang kita gunakan sehari-hari dapat benar-benar efisien. Jika hal ini tidak temukan jalan ke luarnya, tentu saja saya harus meng-entry data tersebut secara manual yang membutuhkan waktu dan tenaga apalagi dengan jumlah data yang banyak disertai dengan rasa kesal karena mengerjakan pekerjaan yang sama dua kali.
Mudah-mudahan sharing pengalaman saya ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang mengalami masalah yang sama yaitu dalam menggabungkan content cell pada microsoft excel.

Salam berbagi!

Selasa, 01 April 2014

Demokrasi Menuju Masyarakat Madani

Suatu pemerintahan yang kuat dan stabil adalah pemerintahan yang di dukung oleh rakyat. Tidak ada suatu kekuatan lain yang dapat menjatuhkan atau menghancurkan suatu pemerintahan apabila pemerintahan itu mendapat dukungan dari seluruh rakyat. Dukungan rakyat itu dapat diperoleh apabila rakyat dilibatkan dalam proses pelaksanaan pemerintahan secara demokratis.  Dengan demikian paham demokrasi telah ada dalam kehidupan masyarakat yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu pemerintahan.
Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya demokrasi dalam berbagai kehidupan akan menjadikan masyarakat yang dapat hidup mandiri dengan tidak banyak mengharapkan bantuan dari pihak lain. Hal tersebut dapat saja terjadi karena mereka dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan jalan musyawarah secara demokratis.
Pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan masyarakat telah banyak pilar-pilar demokrasi yang menunjang kelangsungan hidup demokrasi di Indonesia seperti adanya musyawarah desa, lembaga legislatif, partai politik atau lembaga swadaya masyarakat.  Pilar-pilar ini harus kita kembangkan dan kita lestarikan dalam kehidupan bermasyarakat.  Dengan demikian akan tercipta kehidupan masyarakat dan negara yang demokratis.
Dalam pelaksanaanya, banyak sekali penyimpangan terhadap nilai-nilai demokrasi baik itu dalam kehidupan sehari-hari di keluarga maupun masyarakat.  Permasalahan yang muncul di antaranya yaitu:
1.      Belum tegaknya supermasi hukum.
2.      Kurangnya partisipasi masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3.      Pelanggaran terhadap hak-hak orang lain.
4.      Tidak adanya kehidupan berpartisipasi dalam kehidupan bersama (musyawarah untuk mencapai mufakat)
Penerapan demokrasi perlu diterapakan dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Penerapan budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:  kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara, menghargai pendapat anggota keluarga lainya, senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja, terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut: bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya, kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi, menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya, menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi, tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut: bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan, menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras,agama, menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita, mengutamakan musyawarah, dalam menyelesaikan masalah.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai: bersedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas, kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai, memiliki kejujuran dan integritas, memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik, menghargai hak-hak kaum minoritas, menghargai perbedaan yang ada pada rakyat, mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.

Minggu, 13 Januari 2013

MENGUBAH BILANGAN DESIMAL MENJADI PECAHAN BIASA

MENGUBAH BILANGAN DESIMAL MENJADI PECAHAN BIASA

Salah satu materi pelajaran matematika di SD adalah mengubah bilangan desimal menjadi pecahan biasa.  Namum materi ini sering menjadi salah satu materi olimpiade matematika.  Berikut beberapa kasus mengubah bilangan desimal menjadi pecahan biasa:
1.     0,5 = ………….
Penyelesaian:
Bilangan desimal 0,5 karena memiliki satu angka dibelakang koma yaitu 5 maka penyebutnya adalah 10 dan pembilangnya adalah 5. Jadi pecahan biasanya:
0,5 =  5  =  5 : 5  =  1
         10     10:5      2

2.     0,25 = ………….
Penyelesaian:
Bilangan desimal 0,25 karena memiliki dua angka dibelakang koma yaitu 25 maka penyebutnya adalah 100 dan pembilangnya adalah 25. Jadi pecahan biasanya:
0,25 =  25  =  25 : 25  =  1
           100     100:25      4

3.     0,33 = ………….
Penyelesaian:
Bilangan desimal 0,33 karena memiliki dua angka dibelakang koma yaitu 33 maka penyebutnya adalah 100 dan pembilangnya adalah 33. Jadi pecahan biasanya:
0,33 =  33  
           100

4.     0,333… = ………….
Bilangan desimal 0,333… (berulang).  Maka penyelesaiannya dapat menggunakan cara berikut:
Misalkan: 0,333… = a
10a = 10 x 0,333
10a = 3,33
10a – a = 3,33 – 0,33
9a = 3
a =  3  = 1  
       9     3
Jadi 0,333… =  1 
                     3

5.     0,23413131313… = ………….
0,23413131313… = 234.13131313  (yang berulang adalah 13)
                                  1000
0,13131313… =  13  
                       99
(maka pembilangnya 13 merupakan angka yang berulang, penyebutnya 100-1 karena dua angka yang berulang)
234.13131313 = 234  13  =  (234 x 99 + 13)  = 23179
                              99                99                 99
Jadi 0,23413131313… =  23179/99  = 23179  
                                     1000         99000
Demikian selanjutnya untuk bilangan desimal yang berulang. Semoga bermanfaat











Sabtu, 12 Januari 2013

PEMBELAJARAN BAHASA MELALUI MODEL HUMANISTIK


PEMBELAJARAN BAHASA MELALUI MODEL HUMANISTIK

1. Prinsip Pembelajaran Bahasa Dengan Model Humanistik


Model Humanistik dilaksanakan melalui prinsip-prinsip sebagai berikut: 
  1. Hubungan guru dan siswa adalah hubungan terapeutik yaitu antara konselor dan klien. 
  2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 siswa dan dipimpin oleh seorang guru.
  3. Meja dan kursi dibuat melingkar sehingga siswa saling berhadap-hadapan. 
  4. Setelah diberi petunjuk tiap kelompok mendiskusikan pokok bahasan yang dipilihnya sesuai dengan silabus dan RPP.
  5. Guru memperhatikan, mengawasi, dan membimbing siswa apabila menghadapai masalah.
  6. Siswa bebas memilih buku teks sesuai dengan bahan pada silabus.
  7. Tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya. 
  8. Pada akhir pertemuan, hasil diskusi diungkapkan kembali secara umum sehingga semua siswa memahaminya.

2. Skenario Pembelajaran Dengan Model Humanistik
Terdapat 3 hal penting yang berkaitan dengan skenario pembelajaran, yaitu:
  1. Perencanaan berkaitan sengan silabus dan RPP 
  2. Pelaksanaan (proses) adalah melalui 3 tahap yaitu: kegiatan awal, inti, dan akhir.  Secara siklus proses pembelajaran dimulai dari bahasan, diskusi kelompok, pelaporan, serta yang terakhir adalah evaluasi.
  3. Penilaian (evaluasi) dilaksanakan melalui tahapan: pretes, postes, latihan, dan tugas (PR).

3. Dampak/Akibat
Tujuan model humanistik adalah untuk meningkatkan kompetensi dan performansi bahasa.  Aktivitas-aktivitas yang berpusat pada pemahaman bahasa, yaitu:
a.         afektif-humanitik yang melibatkan emosi, pendapat, dan keinginan siswa.
b.        Pemecahan masalah, mecari jawaban dari suatu permasalahan.
c.         Diskusi, meusatkan perhatian pada peran aktif klien.
d.        Subtansi-situasional yang meusatkan perhatian pada isi bahan pembelajaran.
Inovasi yang dilakukan dalam pemebelajaran ini yaitu:
  1. Pembelajaran dilakukan berkelompok.
  2. Siswa secara langsung ditugasi untuk diskusi kelompok tentang topik-topik lain dalam pembelajaran bahasa.
  3. Siswa dikondisikan dalam kegiatan berlatih merumuskan konsep yang berkaitan dengan pokok bahasan yang secara mandiri melalui diskusi kelompok.
  4. Hasil rumusan siswa mengenai hasil diskusi, dievaluasi dan dibahas di dalam kelas.

Pembelajaran bahasa dengan Model Humanistik, menimbulkan berbagai inovasi:
  1. Hubungan guru dan siswa adalah menjadi konselor dan klien
  2. Siswa dibawa dalam kondisi memiliki rasa aman, terbimbing, dan terarah.
  3. Siswa berkelompok dalam mendiskusikan berbagai topik-topik masalah.
  4. Siswa merumuskan semantik berdasarkan hasil temuannya dalam kegiatan diskusi kelompok.